Catatan Konsul Kehormatan Burkina Faso di Jakarta tentang Extension Kolintang & Balafon
Written by Vincent Toreh on Desember 13, 2024
Sejak ditetapkannya Kolintang sebagai Warisan Budaya Tak Benda di UNESCO dan disahkan dalam sidang ICH UNESCO pada 2 – 7 Desember 2024 di Paraguay, masyarakat Indonesia, khususnya komunitas musik Kolintang, sangat bangga sekaligus ingin mengetahui sejarah dan proses bagaimana hal itu bisa terwujud dengan apik.
Namun demikian, publik juga aerta merta perlu tahu dan memahami bahwa Pemerinrah Indonesia dalam hal ini Konsul Kehormatan Burkina Faso di Jakarta, turut merasa gembira dan menyambut dengan sukacita tentang pengakuan kolintang ini.
Maka berikut ini penulis uraikan sedikit tentang poin-poin yang diangkat oleh Konsul Kehormatan tersbut dalam sambutannya saat Kolintang Expo 2024 pada 29 November 2024 di Graha Jalapuspita Jakarta.
Hari ini adalah momen yang sangat istimewa, di mana kita berkumpul untuk merayakan dan mensyukuri pencapaian penting dalam perjalanan budaya kita bersama: terwujudnya upaya extension Kolintang Indonesia pada Balafon, warisan budaya yang telah diinskripsikan oleh Mali, Burkina Faso, dan CĂ´te d’Ivoire pada tahun 2012 di UNESCO Representative List of Intangible Cultural Heritage, yang telah ditetapkan pada sidang ICH ke-19 di Paraguay.
Ini adalah sebuah langkah yang tidak hanya memperkuat apresiasi dunia terhadap Kolintang sebagai warisan budaya tak benda Indonesia, tetapi juga menjadi simbol eratnya hubungan antara Indonesia dan Burkina Faso. Balafon dan Kolintang, meskipun berasal dari latar budaya yang berbeda, berbagi nilai universal yang sama: melodi yang menghubungkan, harmoni yang menyatukan, dan tradisi yang membawa kita pada makna keberagaman yang kaya.
Bagi kami, di Burkina Faso, Balafon bukan hanya alat musik tetapi juga wujud identitas, sarana untuk berbagi cerita, dan cara menjaga kesinambungan budaya. Melalui proses ini, Kolintang kini telah menemukan tempat baru di hati masyarakat Burkina Faso dan sebaliknya, hubungan kita menjadi semakin erat dalam semangat saling menghormati dan belajar satu sama lain.
Saya ingin mengucapkan selamat kepada PINKAN atas dedikasi dan upayanya yang luar biasa. Dengan ketulusan dan kerja kerasnya, Kolintang kini berdiri sebagai bagian dari jejaring global warisan budaya yang hidup. Saya juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia yang terus mendukung promosi dan perlindungan warisan budaya, yang tak hanya menjadi kebanggaan nasional tetapi juga kebanggaan dunia.
Akhir kata, saya berharap momentum ini akan menjadi awal dari kerja sama budaya yang lebih erat antara Indonesia dan Burkina Faso, serta antara semua negara yang mencintai keberagaman budaya. Semoga kita terus melestarikan dan merayakan warisan budaya ini, untuk disampaikan kepada generasi mendatang.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam budaya,
Dari sambutan ini sangat jelas bahwa perjuangan untuk memajukan budaya termasuk seni musik Kolintang, harus terus berlangsung dan menggema sepanjang masa. [disarikan oleh Ambrosius M. Loho]