Prancis Perpanjang Penahanan Pavel Durov, CEO Telegram Ditahan
Written by Richard Lumi on Agustus 26, 2024
Montiniradio.com – Otoritas peradilan Prancis pada Minggu (25/8/2024) memperpanjang penahanan terhadap pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov. Penahanan ini dilakukan setelah Durov ditangkap di bandara Le Bourget, Paris, pada Sabtu (24/8/2024) malam, karena dugaan pelanggaran terkait aplikasi pesan yang dipimpinnya. Telegram, yang dikenal populer namun kontroversial, telah menjadi sorotan hukum di berbagai negara, termasuk Prancis.
Hakim yang menangani kasus tersebut memutuskan untuk memperpanjang masa penahanan Durov hingga 96 jam guna mendalami interogasi lebih lanjut. Setelah periode ini, hakim akan menentukan apakah Durov akan dibebaskan atau dikenakan tuntutan hukum yang dapat memperpanjang masa penahanannya. Penangkapan Durov ini mendapat reaksi keras dari Rusia, yang menuduh Prancis tidak mau bekerja sama dalam menangani kasus tersebut.
Durov, yang memiliki paspor Prancis selain kewarganegaraan lainnya, tiba di Paris dari Baku, Azerbaijan, dengan rencana untuk menghadiri acara makan malam. Menurut sumber yang dekat dengan kasus ini, Durov saat itu didampingi oleh seorang pengawal dan asisten pribadi. OFMIN, badan Prancis yang bertugas mencegah kekerasan terhadap anak di bawah umur, telah mengeluarkan surat perintah penangkapan sebagai bagian dari penyelidikan dugaan pelanggaran serius, termasuk penipuan, perdagangan narkoba, perundungan siber, kejahatan terorganisasi, dan promosi terorisme.
Menanggapi penahanan ini, pihak Telegram menyatakan bahwa Durov tidak memiliki sesuatu yang disembunyikan dan sering melakukan perjalanan ke Eropa. Mereka juga menegaskan bahwa Telegram selalu mematuhi undang-undang Uni Eropa, termasuk Undang-Undang Layanan Digital. “Tidak masuk akal untuk mengklaim bahwa platform atau pemiliknya harus bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform tersebut,” kata Telegram dalam pernyataan resminya.