PENGUATAN IDENTITAS LOKAL DENGAN LITERASI BUDAYA

Written by on Maret 7, 2025

Penulis : Ambrosius M. Loho, S. Fils., M. Fil. (Dosen Fakultas Pariwisata, Universitas Katolik De La Salle Manado)

Apakah identitas lokal perlu diperkuat? Pertanyaan ini menjadi pemicu utama lahirnya tulisan ini. Seiring dengan derasnya arus globalisasi, identitas lokal kerap kali menghadapi ancaman dari budaya asing yang terus masuk dan berpotensi mengikis tradisi serta kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun. Sayangnya, upaya penguatan identitas lokal sering kali dianggap sebagai tindakan eksklusif yang hanya menguntungkan kelompok atau suku tertentu. Padahal, realitasnya, penguatan identitas lokal adalah langkah strategis untuk menjaga keunikan dan keberagaman budaya yang ada di Indonesia.

Upaya mempertahankan identitas lokal sejatinya merupakan sebuah kewajiban bagi masyarakat dalam menghadapi gempuran budaya asing yang tidak hanya mengganggu tetapi juga berpotensi menggantikan tradisi yang telah lama mengakar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bahwa memperkuat identitas lokal bukan berarti menutup diri dari budaya luar, melainkan sebagai cara untuk memperkokoh jati diri bangsa di tengah pergaulan global yang semakin luas.

Literasi Budaya sebagai Upaya Penguatan Identitas Lokal

Salah satu cara yang paling efektif dalam memperkuat identitas lokal adalah melalui literasi budaya. Literasi budaya bukan sekadar mengetahui tarian tradisional, lagu daerah, atau pakaian adat, melainkan juga memahami nilai-nilai, kepercayaan, adat istiadat, serta sejarah yang membentuk identitas suatu masyarakat. Dengan memiliki pemahaman yang mendalam terhadap budaya sendiri, masyarakat akan semakin merasa memiliki dan bertanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan budaya tersebut.

Lebih jauh, literasi budaya juga membentuk sikap menghargai keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Negara ini terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan tradisi yang berbeda, sehingga pemahaman akan budaya lokal tidak hanya memperkuat identitas individu, tetapi juga membangun rasa persatuan yang lebih erat dalam bingkai kebinekaan.

Strategi Penguatan Budaya Lokal

Dalam rangka memperkuat budaya lokal di tengah arus modernisasi, beberapa strategi dapat dilakukan, di antaranya:

  1. Menyesuaikan Budaya Lokal dengan Perkembangan Zaman Budaya lokal perlu terus dikembangkan tanpa harus kehilangan esensi aslinya. Penggunaan teknologi dalam penyebaran budaya, seperti digitalisasi cerita rakyat, tari tradisional dalam format digital, hingga promosi budaya melalui media sosial, dapat menjadi cara efektif untuk mempertahankan eksistensinya.
  2. Menanamkan Pendidikan Budaya Sejak Dini Penguatan budaya lokal harus dimulai dari lingkungan pendidikan. Kurikulum sekolah perlu memasukkan muatan lokal agar generasi muda sejak dini mengenal dan mencintai budaya daerahnya sendiri. Hal ini bisa diwujudkan melalui mata pelajaran khusus atau ekstrakurikuler berbasis kebudayaan.
  3. Membiasakan Tradisi dalam Kehidupan Sehari-hari Kegiatan berbasis budaya lokal harus menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Misalnya, dengan mengadakan festival budaya, lomba seni tradisional, atau membudayakan bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari. Sekolah-sekolah juga bisa mengadopsi praktik pendidikan karakter berbasis budaya.

Tantangan dalam Penguatan Identitas Lokal

Meski berbagai upaya telah dan terus dilakukan, tantangan dalam mempertahankan budaya lokal tetap ada. Salah satu tantangan terbesar adalah semakin berkurangnya minat generasi muda dalam mempelajari budaya sendiri. Dalam kenyataannya, tidak semua daerah memiliki perhatian yang sama terhadap penguatan budaya lokal. Beberapa wilayah seperti Jawa, Sunda, dan Bali masih cukup kuat dalam mempertahankan tradisi mereka, sementara daerah lain mengalami penurunan kesadaran terhadap pentingnya budaya setempat.

Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya tradisi lokal harus ditanamkan secara lebih luas. Setiap daerah perlu menggali kembali dan mengajarkan nilai-nilai luhur budaya mereka kepada generasi muda. Melalui pembelajaran budaya yang berkelanjutan, kita dapat memastikan bahwa budaya lokal tetap hidup dan berkembang di tengah perubahan zaman.

Dengan demikian, literasi budaya bukan hanya menjadi alat untuk mengenal budaya sendiri, tetapi juga menjadi benteng yang melindungi identitas bangsa dari pengaruh globalisasi yang dapat mengikis nilai-nilai asli kita. Dengan memperkuat budaya lokal, kita tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga turut membangun jati diri bangsa yang kuat dan berdaya saing di kancah internasional. (Nahak, 2019).

Ambrosius M. Loho, S. Fils., M. Fil.


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *



Current track

Title

Artist

Background