Optimisme Pasar: IHSG dan Wall Street Menguat di Tengah Sentimen Positif
Written by Richard Lumi on September 2, 2024
Montiniradio.com – Pada penutupan perdagangan Jumat (30/08), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 43,12 poin atau 0,57% ke level 7.670,73. Kenaikan ini didukung oleh aksi beli asing yang mencapai net foreign buy senilai 1,11 triliun rupiah di pasar reguler. Penguatan IHSG didorong oleh sentimen positif dari rilis data Produk Domestik Bruto (GDP) Indonesia serta penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Sementara itu, pasar saham AS juga mencatatkan penguatan signifikan. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 228,03 poin atau 0,55% ke level 41.563,08, mencatatkan level tertinggi sepanjang masa. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite juga menguat masing-masing sebesar 1,01% dan 1,13% ke level 5.648,40 dan 17.713,62. Kinerja positif ini dipicu oleh rilis data ekonomi AS yang kuat, yang meningkatkan ekspektasi akan adanya pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada September 2024.
Penguatan IHSG pekan lalu juga dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dunia serta spekulasi yang berkembang terkait kebijakan moneter The Fed. Para investor melihat semakin besarnya peluang bank sentral AS untuk melakukan pemangkasan suku bunga guna mendukung pertumbuhan ekonomi. Sentimen ini turut memperkuat posisi IHSG di tengah tekanan global.
Di dalam negeri, pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia terus mendorong peningkatan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi antarnegara (LCT). Targetnya, pada 2024-2025, transaksi ini dapat meningkat hingga 10%, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Upaya ini diharapkan dapat memberikan stabilitas lebih pada ekonomi domestik dan memperkuat daya saing Indonesia di kancah global.
Ke depan, pasar akan mencermati rilis data inflasi Indonesia serta data manufaktur dari China, yang akan menjadi penentu arah pergerakan IHSG selanjutnya. Di pasar global, perhatian akan tertuju pada laporan pekerjaan Agustus dari Departemen Tenaga Kerja AS, yang diperkirakan akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan suku bunga The Fed. (PS)
