Gedung Putih: Rencana Strategis Nuklir AS Bukan Ancaman Spesifik
Written by Richard Lumi on Agustus 22, 2024
Washington, DC — Gedung Putih menegaskan bahwa rencana strategis nuklir terbaru Amerika Serikat yang disetujui oleh Presiden Joe Biden tahun ini, bukanlah tanggapan terhadap satu negara atau ancaman spesifik, (20/8). Pernyataan ini muncul setelah laporan dari The New York Times yang mengungkap bahwa orientasi strategi pertahanan AS kini berfokus pada ekspansi nuklir China, yang dilakukan untuk pertama kalinya.
Menurut Asosiasi Pengendalian Senjata yang berbasis di AS, postur dan strategi senjata nuklir AS masih konsisten dengan Tinjauan Postur Nuklir 2022. Tidak ada perubahan mendasar dalam fokus strategi dari Rusia ke China, meskipun laporan menyebutkan Gedung Putih belum secara resmi mengumumkan revisi strategi yang diberi judul “Pedoman Penggunaan Nuklir.” Pemberitahuan mengenai revisi ini diperkirakan akan disampaikan kepada Kongres sebelum masa jabatan Biden berakhir.
The New York Times juga melaporkan bahwa dua pejabat senior pemerintah diizinkan untuk menyebutkan revisi strategi ini dalam beberapa pidato mereka baru-baru ini. Strategi pertahanan nuklir AS memang diperbarui setiap empat tahun, tetapi perubahan orientasi yang difokuskan pada ekspansi nuklir China menjadi sorotan utama dalam laporan tersebut.
Juru bicara Gedung Putih, Sean Savett, menegaskan bahwa Pedoman Perencanaan Penggunaan Senjata Nuklir yang dikeluarkan awal tahun ini tidak berfokus pada satu negara atau ancaman tunggal. Sementara itu, Daryl Kimball, direktur eksekutif Asosiasi Pengendalian Senjata, menyatakan bahwa meskipun ada kekhawatiran mengenai peningkatan arsenal nuklir China, Rusia tetap menjadi faktor utama dalam strategi nuklir AS. Potensi perubahan strategi yang lebih besar, menurut Kimball, kemungkinan tidak akan terjadi hingga 2030 atau setelahnya. (VOA)