Tanda Keselamatan (Renungan Pagi: 12 Februari 2018)

Written by on Februari 11, 2018

Setiap hari kita selalu melihat tanda dan terkadang kita juga membutuhkan tanda. Suatu tanda selalu memiliki fungsi menghadirkan sesuatu yang mewakili tanda itu. Misalnya awan hitam menandakan hujan akan turun, atau janur kuning yang terpampang menandakan adanya sebuah pesta. Tanda yang menghadirkan itu bisa membantu kita untuk merasakan, mengerti dan meyakini sesuatu.

Tetapi, mengapa Yesus dalam bacaan Injil hari ini menolak permintaan tanda dari orang Farisi? Bukankah itu akan membantu iman mereka kepada-Nya? Hal itu dikarenakan Yesus tahu bahwa orang Farisi tidak memiliki niat tulus untuk mengenal Yesus. Hati mereka tegar. Mata mereka buta. Sekalipun sudah melihat tanda-tanda yang dibuat oleh Yesus, namun mereka tetap tidak merasa dan melihat bahwa Yesus itu adalah Tanda Kehadiran Allah yang menyelamatkan. Dia yang ada di hadapan mereka adalah Tanda yang paling besar. Dengan menolak permintaan orang Farisi, Yesus mau mengajak mereka untuk dewasa dalam iman. Kedewasaan dalam iman adalah sebuah sikap yang tidak tergantung pada suatu tanda, tetapi lebih pada sebuah kesadaran iman akan karya dan kehadiran Tuhan dalam hidup serta penyerahan diri secara total kepada Tuhan.

Dalam hidup sehari-hari, kita mungkin bergumul dengan tanda-tanda yang dapat meneguhkan iman dan juga tanda yang dapat menggoyahkan iman kita pada Tuhan. Kita mengharapkan tanda besar dan pasti dari Tuhan. Kita menanti karya besar Tuhan. Dengan tanda dan karya besar itu, kita yakin akan lebih beriman kepada Tuhan. Jika pemikiran kita masih seperti ini, maka kita masih belum sadar bahwa Tuhan sebenarnya sudah menghadirkan tanda dan karya-Nya dalam hidup kita. Oleh sebab itu, kita perlu belajar melihat dan menyadarinya. Kita perlu belajar melihat tanda kehadiran dan karya Tuhan dalam setiap peristiwa hidup kita. Untuk dapat memahami kehendak Tuhan, kita membutuhkan hikmat. Dengan hikmat, kita dapat merasakan dan mengerti setiap tanda kehadiran Allah melalui peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. Berbahagialah mereka yang tak melihat namun percaya! Demikian seruan Yesus. Kita menjadi orang-orang percaya bukan karena suatu tanda! Namun karena iman percaya di dalam nama-Nya.


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *



Current track

Title

Artist

Background