Pengikut Kristus (Renungan Pagi: 25 Januari 2018)
Written by Radio Montini on Januari 25, 2018
Ketika hendak keluar rumah jarang sekali kita melupakan barang pribadi kita seperti gawai (handphone) dan dompet. Bahkan saking pentingnya barang itu, kita sering lupa berdoa mohon penyertaan Tuhan dalam perjalanan kita. Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang Yesus mengutus tujuh puluh murid. Yesus menegaskan agar jangan membawa apapun dalam perjalanan. Alasannya orang tidak akan fokus pada pelayanan tetapi hanya kepada barang bawaan miliknya sendiri. Akibatnya perutusannya menjadi buyar karena hanya mementingkan kepentingan dan milik pribadi. Penegasan dan larangan Yesus sebenarnya menyatakan nilai iman yang luar biasa, bahwa semua yang dibutuhkan manusia telah disediakan Tuhan. Tetapi semua itu akan menjadi semakin nyata apabila orang menanamkan dalam dirinya benih pewartaan Injil Tuhan dan mengusahakan agar diteruskan pada yang lain. Yesus memberi jaminan bagi pengikut-Nya dengan kuasa untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Tetapi memang, tidak semua pihak menerima dengan begitu mudah kehadiran dan pewartaan kita. Itulah sebabnya Yesus mengingatkan para utusan-Nya apabila mereka ditolak, maka mereka harus pergi dan mengebaskan debu dari kaki sebagai peringatan terhadap mereka.
Keberanian menjadi pengikut Kristus membuat kita mesti meninggalkan hal-hal duniawi. Tidak ada yang salah memang dengan barang-barang tersebut. Tetapi perkara muncul apabila orang sudah terikat dan tidak bisa lagi melepaskannya. Apalagi sekarang ini orang sering tertipu dengan berita-berita palsu di internet yang mudah diakses dari handphone. Bahkan uang seakan menjadi satu-satunya hal yang utama dalam segala hal. Padahal, rasul Paulus pernah mengatakan kepada Timotius; “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka” (2 Tim. 6:10)
Kesaksian sebagai pengikut Kristus yang sejati ditunjukkan oleh Santo Timotius dan Titus. Timotius dan Titus bertobat dan meninggalkan keluarganya serta semua yang terikat dalam diri mereka demi mengikuti Kristus. Mereka berdua menjadi pengikut Kristus berkat pewartaan Paulus. Pada gilirannya mereka mewartakan kabar gembira bersama dengan Paulus di banyak tempat. Kini giliran kita untuk memberanikan diri menjadi pengikut Kristus dan mewartakan Injil Kerajaan Allah.