Kekuatan Doa (Renungan Pagi: 20 Februari 2018)
Written by Radio Montini on Februari 19, 2018
Kehidupan rohani adalah salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia selain kehidupan jasmani. Kehidupan rohani harus ditunjang dengan kebutuhan yang sesuai. Doa menjadi salah satu kebutuhan yang dapat menunjang kehidupan rohani itu. Berdoa adalah salah satu sarana untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Dalam doa, kita bisa mengungkapkan rasa syukur, keluh kesah dan permohonan. Berdoa dengan ketulusan hati berarti mengungkapkan kesungguhan bahwa kita ingin berbicara dan meminta pertolongan dari Tuhan.
Bacaan Injil hari ini menceritakan tentang Yesus yang mengajar para murid tentang cara berdoa yang baik dan benar. Dalam perkataanNya, Yesus mengingatkan kepada para murid untuk berdoa sesuai kebutuhan mereka saja tanpa harus bertele-tele. Yesus menegaskan bahwa “Bapa sudah tahu apa yang kamu perlukan sebelum kamu memintanya”. Doa Bapa Kami-lah yang diajarkan Yesus kepada para murid. Lewat doa Bapa Kami Yesus mengajarkan kepada para murid-Nya suatu struktur doa yang baik dan benar. Yesus ingin mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa pertama-tama, jika mau berdoa, sapalah Allah Bapa dan kebesaran- Nya. Kemudian ungkapkanlah permohonan yang ingin diminta kepada Allah. Lalu meminta pengampunan atas segala kesalahan yang telah diperbuat dan memohon pertolongan Tuhan supaya dapat dibebaskan dari perbuatan-perbuatan yang jahat. Setelah berdoa Yesus ingin supaya para murid mengampuni kesalahan orang lain yang telah diperbuat kepada mereka, agar hati mereka bersih dari segala kebencian pada orang lain dan mereka diampuni oleh Bapa sendiri. Lewat doa Bapa Kami ini, Yesus mengajarkan agar dalam berdoa kita tidak berdoa hanya untuk diri kita sendiri. Artinya kita mengagungkan Allah dan juga tidak lupa dengan sesama.
Sebagai orang beriman pastinya kita sering berdoa. Setiap kali kita merasakan berkat, kesusahan, menginginkan sesuatu, kita pasti berdoa. Tapi, terkadang setiap orang cenderung berdoa dengan kata-kata yang panjang dan lama. Tidaklah benar jika doa dijadikan sebagai sarana untuk menyombongkan diri kepada orang lain. Berdoa bukan untuk menunjukkan kesombongan rohani dalam diri. Dalam masa Prapaskah ini, Yesus mengajak kita untuk bertekun dalam doa kepada Bapa. Yesus menegaskan supaya kita berdoa dengan baik seperti doa Bapa Kami yang Ia ajarkan kepada para murid-Nya. Maka jangan pernah berhenti berdoa!