IHSG Menguat Ditopang Kenaikan Harga Batubara dan Optimisme RAPBN 2025

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan pekan ini dengan kenaikan 22,58 poin atau 0,30%, menguat ke level 7.432,09 (16/08/24). Penguatan IHSG kali ini didorong oleh sentimen positif dari kenaikan harga komoditas, terutama batubara, yang melonjak seiring dengan meningkatnya permintaan dari China. Kondisi ini menarik minat investor asing, yang tercermin dari pembelian bersih senilai Rp 811,02 miliar di pasar reguler.

Pasar saham domestik juga mendapat angin segar dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2025 yang disampaikan pemerintah. Dalam RAPBN tersebut, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan mencapai 5,2% dengan inflasi berada di level 2,5%. Selain itu, penerimaan negara diperkirakan mencapai Rp 2.996,9 triliun, sementara belanja negara diproyeksikan sebesar Rp 3.613,1 triliun, dengan estimasi defisit anggaran sekitar 2,53% dari GDP. Asumsi nilai tukar rupiah dalam RAPBN 2025 ditetapkan sebesar Rp 16.100 per US Dollar, yang direspons positif oleh pelaku pasar.

Di sisi eksternal, penguatan IHSG juga dipengaruhi oleh perkembangan positif dari pasar global. Indeks-indeks utama di Wall Street turut menguat, dengan Dow Jones naik 96,7 poin (+0,24%) ke level 40.659,76, S&P 500 naik 11,03 poin (+0,20%) ke level 5.554,25, dan Nasdaq Composite menguat 37,22 poin (+0,21%) ke level 17.631,72. Penguatan ini mencerminkan meredanya kekhawatiran akan resesi di Amerika Serikat, di mana investor kini menantikan Simposium Ekonomi Jackson Hole yang akan digelar minggu depan.

Data ekonomi AS yang dirilis minggu ini juga memberikan dorongan positif bagi pasar. Indeks Harga Konsumen (CPI) dan laporan penjualan ritel menunjukkan tren yang menggembirakan, dengan inflasi yang terus menurun menuju target The Fed sebesar 2% dan pengeluaran konsumen yang tetap stabil. Kombinasi faktor domestik dan global ini diharapkan akan terus mendukung penguatan IHSG dalam beberapa waktu ke depan. (R12)