BKSDA Sulawesi Utara Gencarkan Kampanye Pelestarian Satwa Liar Endemik Melalui Program “Beking SULUT Bangga”
Written by Herni Veranita Nelwan on Agustus 6, 2024
Manado, Radio Montini – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Utara kembali menunjukkan komitmennya dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Melalui kampanye bertajuk “Beking SULUT Bangga”, BKSDA menggandeng berbagai pihak untuk melindungi satwa liar endemik dari ancaman perburuan, perdagangan ilegal, serta perusakan habitat.
Kampanye ini digelar pada 5-7 Agustus 2024 bertempat di Atrium Manado Town Square. Kepala BKSDA Sulawesi Utara, Askari Dg. Masikki, S.Hut, menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam upaya pelestarian tersebut.
“Kami tidak berhenti, baik bersama mitra maupun pemerintah daerah, untuk terus mengkampanyekan serta menyosialisasikan pentingnya menjaga satwa liar endemik. Masyarakat perlu tahu kenapa satwa-satwa ini harus dilindungi dan dilestarikan, demi keberlangsungan ekosistem kita,” ungkap Askari dalam wawancara eksklusif bersama Radio Montini.
Salah satu satwa yang menjadi perhatian utama adalah “Yaki”, atau monyet hitam Sulawesi yang kini keberadaannya terancam akibat perburuan dan perdagangan. Menurut Askari, situasi di pasar tradisional mulai menunjukkan perubahan positif, di mana satwa-satwa liar endemik semakin jarang ditemukan di lapak-lapak penjual.
“Kalau dulu banyak yang menjual satwa liar seperti Yaki di pasar-pasar tradisional, sekarang sudah mulai berkurang, meski masih ada hewan seperti kelelawar dan ular yang belum dilindungi,” jelas Askari.
Melalui kampanye “Beking SULUT Bangga”, masyarakat diajak untuk merasa bangga dengan tidak memburu, tidak menjual, tidak memakan, serta tidak memelihara satwa liar endemik. Menurut Askari, upaya pelestarian bukan hanya tanggung jawab BKSDA, namun juga seluruh elemen masyarakat.
“Kita harus bangga tidak berburu, tidak menjual, tidak memakan, dan tidak memelihara satwa liar. Menjaga bumi dan keanekaragaman hayati adalah tugas kita bersama,” tegasnya.
Kampanye ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menjaga kelestarian satwa liar, demi masa depan yang lebih baik bagi Sulawesi Utara dan keanekaragaman hayati di wilayah tersebut. (Herni. V. Nelwan)