GUSDURian Manado Gelar Bedah Buku di FIB Unsrat
Written by Richard Lumi on Agustus 23, 2024
Montiniradio.com – Komunitas GUSDURian Manado kembali mengadakan rangkaian acara peringatan Hari Lahir Gus Dur, dengan kegiatan utama berupa Bedah Buku dan Panggung Budaya. Acara yang bertemakan “Demokrasi dan Konsolidasi Masyarakat Sipil” di Aula Teater Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sam Ratulangi, Manado (23/08/24). Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mengenang dan mengapresiasi pemikiran Gus Dur yang inspiratif dan relevan dengan dinamika masyarakat saat ini.
Kegiatan tersebut dimulai dengan pembukaan resmi oleh Dekan FIB UNSRAT, Maya Pingkan Warouw, S.S, M.Hum., M.Ed., Ph.D., yang menyampaikan apresiasi terhadap terselenggaranya acara ini di kampus UNSRAT. Dilanjutkan dengan sambutan dari Rektor UNSRAT, Prof. Dr. Ir. Oktovian B.A. Sompie, M.Eng, IPU, yang diwakili oleh Dr. Rignolda Djamaluddin, M.Sc., yang menekankan pentingnya nilai-nilai Gus Dur dalam memperkaya wawasan mahasiswa.
Adapun pernyataan dari Rahman Mantu, Koordinator GUSDURian Kota Manado, “Sebagai Komunitas GUSDURian Manado, kami sangat menghayati dan mengamalkan pesan dari Gus Dur, ‘Yang beda jangan disama-samakan, yang sama jangan dibeda-bedakan.’ Pesan ini menjadi pedoman kami dalam membangun masyarakat yang inklusif dan saling menghormati. Perbedaan adalah anugerah yang memperkaya kebersamaan kita, dan kesamaan adalah fondasi persatuan kita.
Dalam semangat ini, kami bersyukur bahwa kegiatan yang kami selenggarakan ini, seperti Bedah Buku, diisi oleh narasumber yang berkontribusi secara sukarela. Ini menunjukkan bahwa semangat kebersamaan dan gotong-royong masih hidup di tengah kita. Komunitas GUSDURian Manado bukan hanya sekadar sebuah perkumpulan, tetapi juga merupakan ruang di mana setiap individu, tanpa memandang latar belakang, bisa berkumpul dan berkontribusi demi kebaikan bersama. Sukarela adalah prinsip yang kami junjung tinggi, karena kebaikan yang dilakukan tanpa pamrih adalah kekuatan yang luar biasa untuk membangun masyarakat yang lebih baik.” Pernyataan ini mencerminkan nilai-nilai yang dipegang oleh komunitas GUSDURian Manado, selaras dengan ajaran dan filosofi Gus Dur.
Acara puncak dari kegiatan ini adalah bedah buku “Demokrasi Seolah-Olah” yang dibahas oleh narasumber-narasumber kompeten seperti Awaluddin Umbola, S.Hut, Pdt. Ruth Ketsia Wangkai, dan Roger Kembuan, M.A. Diskusi ini mengupas tuntas pemikiran Gus Dur dalam konteks demokrasi dan peran masyarakat sipil yang semakin dinamis di Indonesia.
Selain bedah buku, peserta juga disuguhkan dengan berbagai pertunjukan seni, termasuk musikalisasi puisi oleh Amato Assagaf dan penampilan stand-up comedy dari Andre GUSDURian Bitung. Acara ini diharapkan dapat menjadi ruang refleksi sekaligus hiburan yang bermakna bagi para peserta, mengingat Gus Dur sebagai sosok yang bukan hanya pemikir, tetapi juga seniman yang mampu menyatukan berbagai elemen masyarakat melalui karya-karyanya. (R12)